Pantai Pangandaran memang menarik untuk dikunjungi, kami sendiri memang menjadwalkan pada liburan ini untuk menjadikan Pangandaran sebagai salahsatu tempat tujuan wisata kami.
Setelah puas berkuliner di Banyumas, kami melanjutkan perjalanan kami menuju ke Cilacap. Didaerah sebelum Buntu, kami melihat ada yang menarik, dimana ada banyak orang yang duduk duduk dipinggir jalan didekat tikungan-tikungan, terkadang mereka memberikan arahan kepada mobil yang lewat karena memang jalan berkelok-kelok.
Tidak beberapa lama kami telah sampai di kabupaten Cilacap, karena memang jarak Cilacap dengan Banyumas tidak terlalu jauh.
Walaupun seharusnya ke Pangandaran tidak perlu sampai masuk ke dalam kota Cilacap, tapi karena kami memang belum pernah ke kota Cilacap, jadi kami tertarik melihat bagaimana kota ini.
Ada yang menarik di kota Cilacap, terutama sewaktu anda memasuki kota ini, yang membuat kota ini enak dipandang dan sekaligus menandakan bahwa kota ini memang dekat dengan pantai. Sepanjang jalan kita akan disambut dengan pohon palem dikanan-kiri jalan. Ya ini membuat Cilacap semakin bercahaya sesuai dengan slogannya.
Kota Cilacap terkenal dengan pulau Nusa Kambangan dimana terdapat penjara yang didesain untuk penjahat kelas kakap. Kota ini juga memiliki beberapa obyek wisata seperti pantai Teluk Penyu, dinamakan Teluk Penyu karena memang dulunya banyak penyu yang berkembang biak dipantai ini. Dipantai ini bisa dilihat juga kilang minyak pertamina. Selain Teluk Penyu juga ada Benteng Pendem yang merupakan benteng pertahanan jaman Belanda. Dan masih banyak obyek wisata yang lainnya.
Kami hanya berputar-putar sebentar didalam kota, dan memang kami tidak mengunjungi obyek wisata disini, juga tidak mungkin berkuliner lagi karena kapasitas kami sudah penuh. Kemudian kami kembali lagi ke tugu Lilin Ulir untuk melanjutkan perjalanan kami ke Pangandaran, karena kami memang tidak ingin terlalu malam sampai di Pangandaran.
Dalam perjalanan ini kita akan melewati beberapa kecamatan Cilacap seperti Jeruk Legi, KawungGanten, Gandrung Mangu. Nampak retail modern juga sudah merambah didaerah-daerah ini, sehingga tidak susah kalau mau mengisi perbekalan.
Ada yang menarik dijalan, kami melihat ada sebuah pickup yang memiliki kapasitas yang benar-benar luar biasa. Tidak hanya mengangkut barang, tapi juga manusia dan semuanya dalam kapasitas berlebih. Layak dimasukkan rekor.
Setelah melewati Gandrung Mangu, kami memasuki kecamatan Sidareja dan Kedungreja, ada jalan agak rusak disini, terutama diwilayah Kedungreja. Sidareja sendiri merupakan salahsatu daerah yang cukup berkembang di wilayah kabupaten Cilacap.
Setelah melewati kecamatan Kedungreja, kami sampai di kecamatan Patimuan yang masih merupakan wilayah terakhir kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Karena berada didekat di Jawa Barat, jangan heran kalau di wilayah ini banyak orang yang bisa berbahasa Sunda. Di Patimuan juga terdapat beberapa jalan rusak.
Dan akhirnya kami sampai di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat yang juga ditandai dengan sebuah jembatan Kalipucang yang menghubungkan sungai Citanduy.
Di Jawa Barat kita memasuki wilayah kabupaten Ciamis, tepatnya kecamatan Kalipucang. Tampak papan penunjuk jalur evakuasi apabila terjadi tsunami. Tampaknya memang sudah dipersiapkan jalur-jalur evakuasi, karena beberapa waktu yang lalu Pangandaran memang terkena tsunami.
Tidak berapa lama mulai tampak spanduk-spanduk yang menandakan bahwa kita semakin dekat dengan Pangandaran
Kami melewati bunderan yang papan penunjuk jalannya menunjukan yang ke kiri menuju ke Pantai Karapyak dan ke kanan menuju ke Pantai Pangandaran.
Tampak penunjuk jalan di pertigaan yang desa Parigi dan Pangandaran, dan akhirnya sampailah kami di Pangandaran dengan ditandainya tulisan selamat datang diobyek wisata Pangandaran.
baru saja saya juga lewat kota ini…kota cilacap bagus