Pesona Negeri

Biker, Traveller, Culinary, and Photography

Facebook
RSS

Pesona Nongkojajar Pasuruan

Jul - 30 - 2012
wayanbudi

Tercetus ide ketika melihat iklan river tubing di daerah Nongkojajar dan wisata agronya yang kelihatan menarik, saya Minggu kemarin kembali rolling dengan Tigi ke wilayah Nongkojajar.

Nongkojajar ini secara administrative masuk kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, berbatasan dengan wilayah Malang. Rutenya memang bisa dicapai dari beberapa rute. Dan kemarin saya mencoba rute Purwosari Lawang.

Kali ini saya kembali tidak berhasil mendapatkan koordinat GPS untuk lokasi-lokasi menarik yang telah saya kunjungi.

OK perjalanan saya mulai pagi hari pukul 6 untuk menghindari kemacetan karena saya mendapat info di seputaran waduk Lapindo terjadi kemacetan karena ada perbaikan jalan dan pipa air. Odometer saya set 0000 untuk mengetahui jarak tempuh total nantinya. Tigi sudah saya persiapkan sehari sebelumnya dengan rutin check up ke AHASS.

Kemacetan benar terjadi, hanya saja tidak terlalu parah karena suasana masih pagi dan belum padat aktivitas.

Perjalanan kali ini menargetkan kunjungan ke River Tubing, Agro wisata apel Khrisna, Taman Strawberry, dan berakhir dengan beli oleh-oleh di Sensa Lawang.

Perjalanan dimulai sejak pintu masuk menuju Nongkojajar, tepatnya pertigaan setelah Kebun Raya Purwodadi belok ke kiri. Aspalnya mulus sekali full hotmix dan lebarnya lumayan. Cuaca dingin sedikit menampar wajah ketika kaca helm dibuka. Alhasil, kita berhenti sejenak di pinggir jalan sambil berjemur di bawah matahari pagi, sambil mengistirahatkan Tigi agar tidak terlalu panas. 15 menit berjemur cukup untuk melanjutkan perjalanan ke atas. Sepanjang rute yang penuh kelokan tajam, naik dan turun, cukup memacu adrenalin karena dengan mudah dilahap Tigi.Pemandangan di kanan kiri jalan, relatif banyak menyajikan pemandangan yang indah dan hamparan pertanian penduduk setempat.

Tidak ada petunjuk arah yang jelas di perjalanan kali ini, dan cukup membuat saya sedikit patah semangat. Tujuan saya yaitu river tubing, agro wisata apel Khrisna, tidak ada tanda-tandanya sama sekali. Lokasi desa Andonosari sudah saya dapatkan, namun rute yang makin tidak bersahabat, menyurutkan tekad saya akhirnya saya kembali turun menyusuri jalan yang sama. Akhirnya waktu kembali saya menemukan satu tempat yang tidak masuk dalam daftar saya, yaitu Bukit Flora. Hanya dengan tiket 10 ribu rupiah per orang, saat itu pengunjungnya hanya saya dan istri. Menurut informasi penjaga loket, memang saat puasa kunjungan turun, dan tempat ini memang lebih menawarkan paket pendidikan agro bagi siswa. Lokasi parkir di seberang jalan cukup luas dan bersih.

Sebenarnya lokasi Nongkojajar ini cukup bagus dengan sentra kebun apel, peternakan, perkebunan, namun kurang maksimal pengelolaannya dan juga petunjuk lokasi wisata yang masih sangat minim. Namun salut dengan rutenya yang boleh dibilang mulus untuk mendukung perekonomian disana.

Kami, lalu dipandu melihat-lihat kebun yang ada dan ada beberapa tanaman yang sudah siap petik dan kita bisa membelinya. Tempat ini memang cukup bagus untuk pendidikan pengenalan tanaman bagi anak-anak, dan dilengkapi dengan kolam renang (masih dibangun), flying fox, dan wisata petik buah.

Disini saya juga mendapatkan penjelasan bahwa saya tadi sudah berada di rute yang benar menuju agro wisata apel Khrisna, lokasinya memang masih sedikit agak ke atas dan jalannya memang makin kurang bersahabat. Demikian juga wisata taman strawberry yang ternyata saya lewati.

Puas menikmati udara segar dan tanaman yang beranekaragam, saya akhirnya kembali ke Surabaya dan menyempatkan diri untuk mampir ke toko oleh-oleh Sensa di Lawang. Sebuah toko oleh-oleh kecil dan cukup terkenal. Ruangannya kecil dan tersedia cafe untuk kita menyantap kudapan atau membeli minum. Perjalanan pulang, lagi-lagi kali ini group moge kembali melewati saya dengan sapaan sirene toot..tot.. Dan tidak pake pikir lama, ekornya saya buntuti, tapi memang harus sadar diri, dengan CC Tigi yang 196CC tentu tidak bisa berlama-lama membuntuti mereka. Setelah masuk Pandaan, mereka langsung melesat.

[imagebrowser id=25]

Perjalanan tepat di tengah hari mengisyaratkan perut harus segera diisi,kali ini lagi-lagi rute tak disangka muncul kembali secara tiba-tiba di hadapan saya. Papan nama Sawung Ikan Bakar Mang Engking di byPass Pandaan menjadi incaran. 1 KM ke kiri dari byPass Pandaan menuju Surabaya, resto apung ini mudah sekali untuk dicapai. Masalah makanan, disini Udang Bakar Madu dan Ikan Gurami bumbu cobek jadi andalan. Harga lumayan menguras kantong jika kita hanya berdua ke tempat itu,karena porsinya memang untuk ukuran family. Tapi tak apalah toh tidak sering-sering dan juga tuntutan perut untuk segera diisi. Lokasinya cukup tenang dengan semilir angin dan sawung apung ditingkahi oleh suara kokok tenang sang ayam di pulau kecil yang ada di tengah empang. Perut sudah diisi, saatnya rolling back ke Surabaya.

Jarak tempuh 208 KM kali ini termasuk kurang memuaskan, di lain waktu saya akan kembali ke sana untuk menemukan tempat-tempat yang belum saya singgahi. Sebenarnya lokasi Nongkojajar ini cukup bagus dengan sentra kebun apel, peternakan, perkebunan, namun kurang maksimal pengelolaannya dan juga petunjuk lokasi wisata yang masih sangat minim. Namun salut dengan rutenya yang boleh dibilang mulus untuk mendukung perekonomian disana.

One Response so far.

  1. astutik says:

    Petik apel andonosari tiket masuknya brp ya mohon balasannya di email ditunggu, mksh


Paon Mak Mo, Kuliner

Makan gurami goreng, gurami bakar sudah jamak. Dimana-mana mudah dijumpai, ...

DE'SO, Ayam Asap End

Tabanan salah satu kota di Bali ternyata menyimpan satu kuliner ...

Menyisir keindahan d

Pantai Kukup Setelah dari Pantai Baron kami melanjutkan perjalanan ke pantai ...

Pesona Alam Gunung K

Pesona Gunung Kidul tidak sekedar dari kulinernya khas seperti walang ...

Pesona kuliner Madiu

Kalau anda pergi ke Madiun, pasti anda akan langsung teringat ...