Pesona Negeri

Biker, Traveller, Culinary, and Photography

Facebook
RSS

The Cube

Apr - 11 - 2012
Aien

Kunjungan kami ke JATIM Park 1 yang kami rencanakan sesaat setelah urusan chek in selesai, gagal karena hujan. Dan Hujan baru reda ketika jarum pendek menunjuk angka tiga dan jarum panjangnya berada tepat di angka sebelas. Ini membuat suasana hati kami sedikit lega. Kenapa??? Karena kami sudah cukup lama bersiap untuk jalan-jalan tapi terhalang dengan rintik hujan yang cukup lebat. Kalo pepatah bilang badai pasti berlalu, kami berharap hujan cepat berlalu sehingga kami bisa segera jalan-jalan. Dan berlalulah kesedihan kami setelah hujan reda, Cihuyy.

koordinatjp1

Koordinat Jatim Park 1 (-07.88291,112.52452 )

Dengan teknologi dari Google Maps perjalan kami ke JATIM Park sangat terbantu. Dari rute yang kami dapat cuma butuh waktu 10 menit perjalanan dari hotel ke JATIM Park1. Dan benar saja dengan mengendarai motor sewaan dari pihak hotel berdasarkan jalur direction gmaps tak sampai sepuluh menit kita sudah sampai dilokasi.

Rencana awal , JATIM PARK 1 merupakan salah satu dari list kunjungan wisata kami ke batu, berhubung waktu kedatangan kami terlalu mepet dengan jam operasional yang ada, maka kami putuskan untuk membatalkan kunjungan kali ini. Dan memutuskan untuk mengunjungi Klub Bunga Resort yang berada diseberang JATIM PARK 1.

koordinatcb

Koordinat Club Bunga Resort ( -07.88537,112.52173 )

Begitu sampai di depan Klub Bunga Resort, langsung teringat cerita dari beberapa teman, katanya sih viewnya bagus … ternyata benar, Disini bunga-bunga disusun dengan rapi dan indah, ditata sedemikian rupa hingga terbentuk gugusan yang elok dipandang mata, pokoknya suegeeer degh ngeliatnya.

clubbunga

.

Ada satu bangunan yang menurut saya konsepnya lain dari bangunan sekitar, bentuknya kotak memanjang dengan kaca-kaca transparan yang disalah satu bloknya bertuliskan cube. Dan seperti magnet, bangunan itu menarik saya dan kawan-kawan untuk singgah. Kaki-kaki kami disambut dengan kokohnya lantai kayu yang basah karena hujan. Pintu kaca yang memang dibuka seolah-olah sudah menyambut kedatangan kami dari tadi. Ada deretan kursi-kursi kayu dengan meja warna terang dijajar memanjang dilengkapi nomor lucu disetiap sudutnya.

cube_0

Kami memilih duduk disatu-satunya gerombolan sofa empuk yang ada ditempat ini. Dari sudut kami duduk, kami bisa menikmati indahnya view diluar yang terasa sejuk dan segar. Tepat dibelakang kursi saya, ada 4 papan kecil berisi gambar-gambar lucu dengan list menu yang ditawarkan oleh cube lengkap dengan list harga dari masing-masing item. Entah kenapa berada disini, saya merasakan atmosfer yang berbeda.  Mungkin karena konsep dari tempat ini mengingatkan saya dengan café-café di film korea, jadi berada disini serasa berada disalah satu setting adegan film coffee prince* salah satu film korea dengan seting café.

menuwaffel

Hanya dengan duduk berbincang sambil melihat dan mengedit beberapa hasil foto, ditemani hot coffee dan waffle, 90 menit mengalir begitu cepat bersama kopi-kopi kami. Membantu mempercepat berakhirnya hari pertama di kota ini.
Sebelum meninggalkan cube, kami ambil beberapa pose menarik untuk menambah koleksi jepretan foto dari tablet yang saya bawa. Untungnya memori external bawaan dari tablet yang saya bawa sudah cukup besar. Jadi cukup membantu kami yang hobi foto dan difoto, atau bisa juga disebut ‘Narsis’ menurut istilah bahasa gaul yang beredar dinusantara. Hehehehehe…

Beranjak dari cube, langit yang semula masih terang saat kami datang sudah berganti dengan warna gelap.  Tujuan selanjutnya yang akan kami kunjungi adalah alun-alun kota batu. Pepatah lama bilang, kita belum ke batu kalo tidak singgah ditempat ini.

Baru keluar dari kompleks Klub Bunga, tiba-tiba alarm penanda waktu sholat yang saya pasang lantang berbunyi. Sudah waktunya sholat maghrib rupanya, dengan aplikasi ini kita akan dimudahkan untuk mengetahui waktu sholat. Tinggal diseting lokasi keberadaan kita, maka aplikasi ini akan menentukan waktu sholat berdasarkan posisi kita berada. Berhubung saya seorang muslimah, akhirnya saya cari musholla untuk sholat terlebih dahulu.

Sebelum meluncur ke alun-alun kami sempatkan mengisi perut yang sudah dangdutan dan singgah di bakso kerikil cak mu’min. Jangan berfikiran klo baksonya terbuat dari kerikil karena namanya bakso kerikil lho ya,,, kalau bakso tersebut terbuat dari kerikil, sudah pasti tidak ada pengunjung yang akan kembali untuk menikmati makanan yang disediakan karena giginya dibuat remuk oleh kerikil-kerikil yang tidak dapat di kunyah. Hehehehe,,, Mungkin karena ukuran baksonya imut-imut, kecil-kecil mirip dengan ukuran batu kerikil maka disebutlah bakso kerikil. Awalnya sih kami pikir cuma ada menu bakso saja. Ternyata, disini menyediakan menu mie ayam dan pangsit mie juga.

Dengan kondisi perut yang begitu lapar akhirnya kami memilih menu mie ayam yang tentunya akan lebih mengenyangkan dibandingkan dengan semangkuk bakso. Setelah 500 detik berlalu, akhirnya terhidang juga menu-menu pesanan kami dimeja. Dari wujudnya saja, sudah terasa begitu menggoda. Apalagi untuk orang-orang dengan kondisi perut kosong di udara sedingin batu, seperti kami. Tentu saja akan semakin menggoda untuk disantap dan dinikmati. Tapi sebelum menyantapnya, sudah saya abadikan beberapa foto menu kami malam itu untuk sekedar berbagi kelezatan kepada pembaca.

bksokrikil_0

Sesaat setelah foto sesion tangan-tangan kami begitu cekatan mengambil sendok dan garpu untuk segera menyuapkan menu yang tersedia ke indra-indra perasa kami. Nyam,,,nyam,,,, suapan pertama begitu menggoda. Hemmm,,, lezatnya benar-benar terasa hingga detik-detik penghabisan, mangkuknya pun terasa lezat setelah disantap. Lah kok,,,  untuk kalimat terakhir sepertinya akan lebih cocok untuk anggota kuda lumping yang bisa merasakan lezatnya mangkok-mangkok mie ayam. Kami tidak sebringas itu meski cacing-cacing di perut kami sedang dalam keadaan lapar, tidak perlu beling-belingan untuk menambah kenyang, cukup nambah semangkok mie ayam lagi kali ya!!.


Paon Mak Mo, Kuliner

Makan gurami goreng, gurami bakar sudah jamak. Dimana-mana mudah dijumpai, ...

DE'SO, Ayam Asap End

Tabanan salah satu kota di Bali ternyata menyimpan satu kuliner ...

Menyisir keindahan d

Pantai Kukup Setelah dari Pantai Baron kami melanjutkan perjalanan ke pantai ...

Pesona Alam Gunung K

Pesona Gunung Kidul tidak sekedar dari kulinernya khas seperti walang ...

Pesona kuliner Madiu

Kalau anda pergi ke Madiun, pasti anda akan langsung teringat ...