Pantai Selatan Jawa Barat memang memiliki daya tarik yang luar biasa, kami pernah melakukan perjalanan menyisir pantai Jawa Barat, mulai dari Pangandaran sampai pantai Santolo. Sayang kami tidak meneruskan penyisiran tersebut yang semestinya bisa sampai ke pantai Ujung Genteng, karena waktu itu kami minim informasi sehingga kurang tahu medan, akhirnya kami memutuskan tidak meneruskan perjalanan. Beberapa waktu lalu akhirnya kami mewujudkan keinginan kami untuk menyaksikan keindahan alam di Ujung Genteng, diantaranya Curug Cikaso, Pantai Amanda Ratu, dan pantai Pangumbahan.
Kami memang tidak melakukan penyisiran seperti perjalanan kami sebelumnya, tapi kami langsung menuju Ujung Genteng dari kota Jakarta. Kami melalui tol Jagorawi dan kemudian mengambil jalur yang menuju Pelabuhan Ratu. Mendekati pelabuhan Ratu (kurang lebih 4 km), setelah pom bensin ada pertigaan yang sebelah kanannya ada Alfamart, sebelum pertigaan ini ada penunjuk arah kalau lurus ke Pelabuhan Ratu kalau ke kiri ke Ujung Genteng atau Pantai Loji.
Kira-kira setelah sampai desa Simpenan ada pertigaan lagi yang menuju ke pantai Loji dan ke Kiara Dua, anda pilih menuju Kiara Dua, karena jalannya relative lebih besar, di banding ke pantai Loji, kalau di navigation miliknya Google sepertinya diarahkan melalui pantai Loji. Untuk menuju Curug Cikaso, kita akan disuguhi pemandangan pegunungan yang hijau, ada beberapa desa yang akan dilewati tapi menurut kami ada dua desa yang lumayan agak ramai dibanding desa lainnya yaitu desa Kiara Dua dan desa Jampang Kulon.
Sebelum memasuki desa Surade, di daerah Cinagen setelah kita menemui deretan minimarket alfamart, indomaret, yogya dan indomaret lagi, setelah indomaret kita akan menjumpai pertigaan dengan papan penunjuk arah menuju Cikaso, kita belok ke kiri mengikuti arah sesuai papan penunjuk tersebut.
Terus saja mengikuti jalan tersebut, jangan kuatir ada petunjuk jalan yang menunjukan ke arah Cikaso, tapi harus jeli karena terkadang kecil petunjuk jalannya.
Sampai di desa cikaso, nanti akan kelihatan portal di sebelah kanan yang menuju ke Curug Cikaso, di sini kita akan dikenakan tiket masuk Rp 3000 per orang, setelah itu ada portal lagi, tampaknya ini portal milik penduduk, kita harus bayar Rp 2000, sampai menemui bangunan setengah jadi, belok kanan (ada penunjuknya), ada bangunan masjid di sana, ikuti jalan tersebut terus sampai kelihatan lapangan tempat parkir mobil – mobil. Untuk parkir mobil kita dikenakan Rp 5000.
Sampai di sini, ada dua cara menuju Curug Cikaso, yang pertama kita bisa berjalan kaki menuju Curug Cikaso melalui sawah-sawah, menurut orang sekitar sekitar 15-20 menit. Cara kedua kita bisa naik perahu yang disewakan oleh orang sekitar namun telah diorganisasi sehingga harganya ditetapkan satu harga yaitu satu perahu dikenakan Rp 60,000 pulang pergi untuk maksimal 10 orang, dengan menggunakan perahu kita hanya perlu 5 menit untuk sampai di Curug Cikaso. Kami sendiri memilih naik perahu karena memang selain lebih cepat, tentu sensasinya juga beda dibanding jalan kaki. Memang tidak seperti naik perahu di Green Canyon, yang perlu waktu 15 menit, di sini kita naik perahu hanya sebentar saja. Setelah perahu no 11 yang kami tumpangi menepi kami turun untuk berjalan kaki menuju lokasi air terjun yang memang letaknya tak jauh dari tempat parkir perahu.
Woooii air sungai di sini jernih banget, sejuk rasanya melihat air sungai ini. Tidak seperti di Surabaya atau di Jakarta yang berwarna kecoklatan, di sini airnya hijau kebiruan dan jernih sekali, sehingga kita bisa melihat batu-batuan di bawahnya. Menyenangkan sekali kalau di kota air sungainya seperti ini, tapi kapan ya . Setelah puas menikmati jernihnya air sungai, kamipun berjalan menuju air terjun, ada warung kecil di sini, sehingga kalau anda lapar bisa menikmati makanan ringan yang dijual di sini.
Curug Cikaso memang sangat mempesona, karena di sini kita tidak hanya melihat satu air terjun tapi melihat tiga air terjun sekaligus. Banyak orang yang mandi di sini, karena memang airnya sangat menggoda kita untuk mandi di sini. Sayang lagi-lagi kami tidak membawa pakaian pengganti sehingga kami tidak bisa mandi menikmati kesejukan air di sini, kami hanya sempat merendam kaki saja.
Kami memang tidak terlalu lama menikmati pemandangan dan berendam di sini karena waktu itu sudah agak sore, kami bergegas naik perahu untuk kembali ke parkiran mobil, kita bebas memilih perahu, tidak harus perahu yang kita tumpangi sewaktu berangkat, kami kembali dengan perahu nomer 3. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan kami menuju pantai Ujung Genteng, kami harus mengejar waktu untuk melihat pelepasan tukik di pantai Pangumbahan.
Curug Cikaso
Kampung Ciniti, Desa Cibinong
Antara Kecamatan Jampang Kulon dan Surade
Sukabumi – Jawa Barat
Indonesia:
Bagi pengguna Blackberry, anda bisa menggunakan link Blackberry Map dibawah ini :
( Copy link ini dan emailkan ke alamat email di blackberry anda, anda tinggal mengklik link tersebut yang telah anda terima melalui email maka Maps Blackberry anda akan langsung terarah di lokasi yang dimaksud )
Lokasi Parkir Curug Cikaso
http://maps.BlackBerry.com?lat=-7.35884&lon=106.62032&z=1&label=Ujung+Genteng+-+Lokasi+Parkir+Curug+Cikaso&city=Surade&country=Indonesia
Curug Cikaso
http://maps.BlackBerry.com?lat=-7.36093&lon=106.61809&z=0&label=Curug+Cikaso&city=Surade&country=Indonesia
Bagi anda pengguna google map, silakan menggunakan link berikut :
Lokasi Parkir Curug Cikaso
https://maps.google.co.id/maps?q=-7.35884,106.62032%20(Parkir Mobil Curug Cikaso)
Curug Cikaso
https://maps.google.co.id/maps?q=-7.36093,106.61809%20(Curug Cikaso)
